Rabu, 27 Januari 2010

Sifat terpuji dan BAik dalam........

Kedewasaan Beragama

Suatu hari Rasulullah Saw didatangi seorang pelacur, ia ingin diadili atas perbuatannya selama ini. namun diluar dugaan, beliau malah membebaskan pelacur itu dari hukuman rajam, hingga kandungannnya lahir serta proses mentusui dan merawat sang bayi selesai.

khalifah Umar BIn Khatab saat mendapat laporan dari seorang majikan, bahwa budaknya mencuri unta milik tetanggga, beliau malah membebaskan budak itu dari hukuman potobng tangan dan menghukum sang majikan untuk membayar unta curian, karena selama ini membiarkan budaknya dalam keadaan lapar.

hal ini menunjukkan, betapa mulia akhlaq Rasulullah dan Umar BIn Khatab, kemampuan agama dan kesabaran budi baik keduanya. Tinggi kualitas agama yang dimilikinya, membuat setiap keputusan yang diambil selalu mempertimbangkan aspek keadilan dan kebaikan bersama. dalam menjalankan aturan agama, keduanya selalu berpegang teguh pada etika dan moralitas kemanusiaan.

itulah yang disebut kedewasaan dalam beragama. Dengan cara melihat aspek lebih dari apa yang sekedar teerlihat oleh mata dan pertimbangan ratio. kedewasaan beragama, sejatinya adalah berbuat baik dengan menyakini bahwa kebaikan itu merupakan keharusan dan tujuan hidup. Etika dan moral meniscayakan usaha untuk beragama, untuk memecahkan masalah hidup dengan penuh kebaikan.

selaras dengan tugas Rasulullah Saw diutus ke dunia ini semata-mata demi menyempurnakan akhlaq Manusia. Tolak ukur dalam menentukan benar salahnya sikap dan tindakan umatnya, pertama-tama dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia, bukan sebagai pelaku tertentu dan terbatas.

kedewasaan Beragama juga berarti manusia dikenal sebagai hamba Allah menjalankan kebakaan dan meninggalkan keburukan, karena kesadaran nuraninya yang mengatakan, bahwa disitulah hakikat kemanusiaan diletakkan. Meningggalkan keburukan dan berbuat kebaikan semata-mata hanya ingin meraih ridho Allah SWT.

cara beragama seperti ini telah melampaui dua hal.sekedar menghindari siksa neraka atau mengharapkan surga. dalam konteks keduniawian manusia meninggalkan keburukan karena takut dihukum baik oleh masyarakat ataupun negara.

pola kedewasaan yang harus dibangun adalah, mengetahui kebaikan dan keburukan sebagai prinsip moral yang paling besar. Prinsip ini sebagai manifestasi sikap dan kehe ndak untuk berbuat baik dan menghindari, menghalangi atau mengurangi hal-hal yang buruk yang akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar